STRATEGI PEMBELAJARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran kita akan menemukan berbagai macam permasalahan, adanya permasalahan tersebut maka tersedianya berbagai strategi pembelajaran, menuntut adanya kemampuan kita untuk memadukan antara strategi pembelajaran dengan karakteristik model belajar yang kita gunakan.
Pada bab ini akan di bahas empat jenis strategi pembelajaran, yakni : pembelajaran tuntas, kooperatif, generative dan siklus. Strategi pembelajaran tersebut memiliki karakteristik dan langkah-langkah yang berbeda, dan masing-masing strategi diperuntukkan sesuai dengan permasalahan belajar dan tujuan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
a. Strategi Pembelajaran Siklus
b. Strategi Pembelajaran generative
c. Strategi Pembelajaran tuntas
d. Strategi Pembelajaran kooperatif
C. Tujuan
a. Melengkapi tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah Strategi Pembelajaran
b. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Strategi Pembelajaran Siklus (Learning Cycle)
Siklus belajar merpukan salah satu model pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis yang terdiri atas 5 tahap, yaitu :
a. Pembangkitan minat
Merupakan tahap awal dari siklus pembelajaran.
Pada tahap ini, guru berusaha membangkitkan dan mengembangkan minat siswa dan keingintahuan (curiosity) siswa tentang topic yang akan di ajarkan. Dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang proses factual dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan topic bahasan.
Dalam hal ini guru harus membangun keterkaitan atau keterikatan anatar pengalaman keseharian siswa dengan topic pelajaran yang di bahas.
b. Eksplorasi (exploration)
Merupakan tahap kedua dari siklus belajar.
Pada tahap ini dibentuk kelompo-kelompok kecil yang terdiri anatara 2- 4 siswa, kemudian diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil tanpa pembelajaran langsung dari guru.
Pada tahap ini guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Tujuan tahap ini adlah untuk mengecek pengetahuan yang dimiliki oleh siswa apakah sudah benar, masih salah, atau mungkin sebagian salah, dan sebagian benar.
c. Penjelasan (explanation)
Merupakan tahap ketiga siklus belajar. Pada tahap penjelasan guru di tuntut mendorong siswa untuk menjelaskan suatu konsep dengan kalimat atau pemikiran sendiri, meminta bukti dan klarifikasi atas penjelasan siswa dan saling mendengar secara kritis penjelasan antar siswa atau guru.
d. Elaborasi (elaboration)
Merupakan tahap keempat pada siklus belajar.
Pada tahap elaborasi siswa menerapkan konsep-konsep dan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi baru atau konteks yang berbeda.
e. Evaluasi (evaluation)
Merupakan tahap akhir dari siklus belajar.
Pada tahap evaluasi guru dapat mengamati pengetahuan dan kemampuan siswa dalam menerapkan konsep baru. Siswa dapat melakukan evaluasi diri dengan mengajukan pertanyaan terbuka dan mencari jawaban yang menggunakan observasi, bukti, dan penjelasan yang diperoleh sebelumnya.
Hasil evaluasi ini dapat dijadikan guru sebagai bahan evaluasi tentang proses penerapan metode siklus belajar yang sedang di terapkan, apakah sudah berjalan dengan sangat baik, cukup baik, atau masih kurang.
B. Strategi Pembelajaran Generative (Generative Learning)
Pembelajaran generative pertama kali diperkenalkan oleh Osborne dan Cosgrove.
Pembelajaran generative terdiri atas 4 tahap :
a. Pendahuluan atau ekplorasi
Pada tahap ekplorasi guru membimbing siswa untuk melakukan ekplorasi terhadap pengetahuan, ide, konsepsi awal yang di peroleh dari pengalaman sehari-harinya atau di peroleh dari pembelajaran pada tingkat kelas sebelumnya.
Pada proses pembelajaran ini guru berperan memberikan dorongan, bimbingan, memotivasi dan member arahan agar siswa mau dan dapat mengemukakan pendapat, idea atau hipotesis.
b. Pemfokusan
Pada tahap ini siswa melakukan pengujian terhadap hipotesis melalui kegiatan labiratorium atau dalam model pembelajaran yang lain. Pada tahap ini guru bertugas sebagai fasilitator yang menyangkut kebuutuhan sumber, member bimbingan dan arahan, dengan demikian siswa dapat melakukan proses sains.
c. Tantangan atau pengenalan konsep
Pada tahap ini siswa harus berani mengeluarkanpendapat, ide, kritik, berdebat, menghargai pendapat teman, dan mengahargai adanya perbedaan diantara pendapat teman. Guru berperan sebagai moderator dan fasilitator agar jalannya diskusi dapatb terarah, diharapkan pada akhir diskusi siswa dapat memperoleh kesimpuan dan pemantapan konsep yang benar.
Pada tahap ini terjadi 2 proses, yaitu : yaitu terjadinya proses mental yang disebut asimilasi terjadi apabila konsepsi siswa sesuai dengan konsep yang benar menurut data eksperimen dan akomodasi terjadi apabila konsepsi siswa cocok dengan data empiris.
d. Penerapan konsep
Pada tahap ini, siswa diajak untuk dapat memecahkan masalah dengan menggunakan konsep barunya atau konsep benar dalam situasi baru yang berkaitan dengan hal-hal praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Pada tahap ini siswa perlu diberi banyak latihan-latihan soal. Dengan adanya latihan soal siswa akan semakin memahami konsep (isi pelajaran) secara lebih mendalam dan bermakna.
C. Strategi Pembelajaran Tuntas (Mastery Learning)
Belajar tuntas menyajikan suatu cara yang menarik dan ringkas untuk meningkatkan untuk kerja siswa ke tingkat pencapaian suatu pokok bahasan yang lebih memuaskan.
Model pembelajaran ini terdiri atas 5 tahap, yakni :
a. Orientasi (orientation)
Pada tahap ini dilakukan penetapan suatu kerangka isi pembelajaran.
Pada tahap ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran, tugas-tugas yang akan di kerjakan dan mengembangkan tanggung jawab siswa.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam tahap ini, yaitu :
a) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan syarat-syarat kelulusan
b) Menjelaskan materi pembelajaran serta kaitannya dengan pembelajaran terdahulu serta pengalaman sehari-hari siswa
c) Guru mendiskusikan langkah-langkah pembelajarn seperti berbagai komponen-komponen isi pembelajaran dan tanggung jawab siswa yang diharapkan selama proses pembelajaran.
b. Penyajian (presentation)
Dalam tahap ini guru menjelaskan konsep-konsep atau keterampilan baru di sertai dengan contoh-contoh. Jika yang diajarkan berupa konsep baru adalah penting untuk mengajak siswa untuk mendiskusikan karakteristik konsep, aturan atau defenisi serta contoh konsep. Jika yang diajarkan berupa keterampilan baru, adalah penting untuk mengajar siswa untuk mengidentifikasikan langkah-langkah kerja keterampilan dan berikan contoh untuk tiap langkah keterampilan yang diajarkan.
c. Latihan terstruktur (structured practice)
Tahap ini guru memberi siswa contoh praktik penyelesaian masalah berupa langkah-langkah penting secara bertahap dalam penyelesaian suatu masalah atau tugas.
Langkah penting dalam mengajarkan latihan penyelesaian sola adalah dengan menggunakan berbagai macam media (misalnya OHP, LCD, dsb)
d. Latihan terbimbing (guided practice)
Tahap ini guru member kesempatan pada siswa untuk latihan penyelesaian suatu permasalahan, tetapi masih di bawah bimbingan. Dalam tahap ini guru meberikan beberapa tugas atau permasalahan yang harus dikerjakan siswa dalam penyelesaian sejumlah tugas dalam melihat kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa.
Peran guru dalam tahap ini adalah memantau kegiatan siswa dan memberikan umpan balik yang bersifat korektif jika diperlukan.
e. Latihan mandiri (independent practice)
Latihan mandiri dilakukan apabila siswa telah mencapai skor unjuk ketja anatara 85% - 90% dalam tahap latihan terbimbing. Tujuan latihan mandiri adalah menguatkan atau memperkokoh bahan ajar yang baru dipelajari, memastikan peningkatan daya ingat atau retensi, serta untuk meningkat kelancaran siswa dalam menyelesaikan permasalahan.
D. Strategi Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar, tetapi juga sesame siswa.
Unsure-unsur dasar pembelajarn kooperatif, yaitu :
a. Saling ketergantungan positif
Suasana dalam ketergantungan dapat diciptakan melalui berbagai strategi, yaitu :
a) Saling ketergantungan dalam pencapaian tujuan
b) Saling ketergantungan dalam menyelesaikan tugas
c) Saling ketergantungan bahan atau sumber belajar
d) Saling ketergantungan peran
e) Saling ketergantungan hadiah
b. Interaksi tatap muka
Interaksi tatap muka menuntut para siswa dalam kelompok saling bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan dialog, tidak hanya dengan guru, tetapi juga dengan sesame siswa, semua anggota kelompok berinteraksi saling berhadapan, dengan menerapkan keterampilan bekerja sama untuk menjalin hubungan sesame anggota kelompok.
Antara anggota kelompok melaksanakan aktifitas-aktifitas dasar seperti bertanya menjawab pertanyaan, menunggu dengan sabar teman yang sedang member penjelasan, perkataan sopan, meminta bantuan, member penjelasan, dsb.
c. Akuntabilitas individual
Untuk mencapai tujuan kelompok (hasil belajar kelompok), setiap siswa (individu) harus bertanggung jawab terhadap penguasaan materi pembelajaran secara maksimal, karena hasil pembelajaran kelompok di dasari atas rata-rata nilai anggota kelompok.
d. Keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi
Dalam pembelajaran kooperatif di tuntut untuk membimbing siswa agar dapat berkolaborasi, bekerja sama dengan bersosialisasi anatar anggota kelompok.
Ada 3 hal yang penting perlu di perhatikan dalam pengelolaan kelas model pembelajaran kooperatif, yaitu :
a) Pengelompokkan
b) Semangat pembelajaran kooperatif
c) Penataan ruang kelas
Beberapa model pembelajaran kooperatif, yaitu :
a. Model STAD (Student Teams Achievement Division)
Cara penerapan model ini adalah sebagai berikut :
a) Kelas dibagi dalam beberapa kelompok
b) Tiap kelompok terdiri atas 4-5 orang yang bersifat heterogen
c) Tiap kelompok diberi bahan ajar dan tugas yang harus dikerjakan
d) Kelompok mengerjakan tugas melalui diskusi
e) Guru berperan sebagai moderator dan fasilitator
f) Tiap 2 atau 3 minggu guru mengadakan evaluasi
g) Siswa yang mendapat nilai yang sempurna di beri penghargaan
b. Model jigsaw
Langkah-langkah pembelajaran model jigsaw adalah :
a) Pembentukan kelompok asal
b) Pembelajaran pada kelompok asal
c) Pembentukan kelompok ahli
d) Diskusi kelompok ahli
e) Diskusi kelompok asal
f) Diskusi kelas
g) Pemberian kuis
h) Pemberian penghargaan kelompok yang aktif
c. Model GI (group investigation)
Ada 6 tahapan yang perlu diperhatika yang menuntut keterlibatan anggota tim, yaitu :
a) Identifikasi topic
b) Perencanaan tugas belajar
c) Pelaksanaan kegiatan penelitian
d) Persiapan laporan akhir
e) Presentasi penelitian
f) evaluasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model pembelajaran siklus mempunyai 5 tahapan, yaitu : pembangkitan minat, eksplorasi, penjelasan, elaborasi dan evaluasi.
Model pembelajaran generative terdiri atas 4 tahap, yaitu : pendahuluan atau ekplorasi, pemfokusan, tantangan atau tahap pengenalan konsep dan tahap penerapan konsep.
Model pembelajaran tuntas memiliki 5 tahapan, yaitu : orientasi, penyajian, latihan terstruktur, latihan terbimbing dan latihan mandiri.
Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pembelajaran kelompok yang memilki aturan-aturan tertentu. Prinsip dasar pembelajaran kooperatif adalah siswa membentuk kelompok kecil dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan maka dari itu kami minta kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Post a Comment