Header Ads

test

YUFNIR MALIN MUHAMMAD WALI NAGARI SAOK LAWEH

Sukses Dibengkel Mobil

Solok (Sumbar), BAKINNews---Banyak oknum pejabat lingkup pemerintah, swasta dan lainnya, mulai dari level teratas hingga yang berurusan langsung dengan masyarakat mengalami “post power syndrome” alias pikun ketika tidak lagi memegang jabatan atau berjabatan alias pensiun. Banyak penyebab pikun ini, selain karena terbiasa sibuk sebelum ini, dan juga diduga karena mengalami depresi mental atas penerimaan minor masyarakat alias tidak “disapa” masyarakat. Namun kondisi demikian tidak dialami oleh Yufnir Malin Mudo mantan Walinagari Saok Laweh Kecamatan Kubung Kab. Solok.

Yufnir termasuk salah seorang Walinagari yang memang sangat dicintai masyarakatnya. Ketika masih menjabat, dia telah melakukan banyak terobosan. Antara lain, punya andil utama dalam pendirian SMPN 5 Saok Lawek Kubung, gairahkan dan dinasmiskan hubungan kampung-rantau dimana Pemerintahan Nagari Saok Laweh mampu mengadakan mobil dinas sendiri,  tingkatkan kemandirian Pemerintahan Nagari dan lainnya. Tak mengherankan masyarakat masih menginginkannya sebagai Walinagari ketika masa jabatannya sudah berakhir. Namun, dia dengan berat hati atau kesedihan yang mendalam terpaksa menolak.

Lalu bagaimana dirinya kini setelah tidak lagi menjadi Walinagari ? Back to basic, kembali ke habitat/khittah, adalah tepat diistilahkan untuk dirinya. Yufnir Malin Mudo sebelum menjadi Walinagari memiliki bengkel mobil ternama “KARANG SAKTI” yang terletak sekitar 100 meter setelah Kantor Walinagari Saok Laweh dari arah Kota Solok. Dia sekaligus menjadi teknisi (senior) handalnya. Setiap harinya tak kurang dari 5-10 mobil menjadi “pasien”nya. Ketika menjadi Walinagari, para pelanggannya ini hilang drastic. Bahkan, anak buahnya yang juga teknisi diambil oleh bengkel lainnya.

“Kini bengkel kita sudah bangkit kembali. Andakan telah saksikan sendiri, mobil pelanggan semakin banyak mulai dari roda 4 biasa hingga truk bertonase tinggi. Bahkan, Saya hanya menikmati lebaran Idhul Fitri 1432 H Tahun 2011 ini satu hari, setelah itu sibuk kembali dibengkel,” ujarnya.

Media ini yang sengaja menyempatkan diri bertandang ke bengkelnya senantiasa mendapati Tokoh Masyarakat Walinagari Saok Laweh itu tengah berkumuh-kumuh dengan mesin kenderaan. Tapi, senyumnya selalu menghias ketika disapa. Tampaknya, Pak Wali demikian panggilan yang masih lekat ke dirinya, Yufnir menemukan kembali “Mutiara” nya yang sempat hilang. Kenapa tidak, penghasilan dari bengkel relatif cukup besar ketimbang gaji Walinagari. Dan dibengkel, fisiknya bergerak terus yang bisa membikin sehat, dimana kondisi ini berbeda dengan dikantor yang harus rajin duduk diatas kursi dan berada didalam ruangan.


SUMBER : KLIK SISINI

Tidak ada komentar