Hubungan IPA dan Teknologi
HUBUNGAN IPA DENGAN TEKNOLOGI
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Bicara tentang kehidupan manusia pada masa sekarang ini, tidak akan lepas dari kata “Teknologi“. Apalagi pada saat sekarang dimana arus globalisasi telah menyerang dalam segala bidang kehidupan umat manusia. Teknologi berjalan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia. Hasil teknologi telah merasuk dalam kehidupan sehari- hari baik kehidupan manusia diberbagai belahan dunia sedemikian rupa, sehingga orang menganggapnya sebagai suatu hal yang lumrah dan biasa-biasa saja. Kemajuan teknologi berlangsung secara berkesinambungan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang tidak pernah berhenti.
Dengan mengembangkan metode-metode, bahan-bahan, dan sistem supaya mendapatkan hasil yang bermanfaat, praktis, menyenangkan, dan aman untuk digunakan semua orang. Orang tidak lagi mempertanyakan bagaimana suatu alat pertama kali ditemukan dan bagaimana alat tersebut sampai dapat bekerja demikian. Jika dahulu orang menempuh jarak ribuan km dalam waktu beberapa tahun, kini dapat ditempuh hanya dalam waktu beberapa jam saja. Seorang anakindonesia, dapat berbicara langsung dengan ayahnya yang berada di Jepang dengan hanya mengangkat gagang telepon dan membayar beberapa ribu rupiah saja.
Orang masa kini dapat mendengarkan kembali suara orang-orang yang telah lama meninggal dunia. Dengan menggunakan komputer, orang akan dapat mengerjakan atau mengoreksi suatu pekerjaan secara cepat dan tepat. Manusia kini dapat memotret-motret permukaan planet Mars dan Venus dan menjelajahi antariksa. Di bidang energi, manusia telah dapat memecahkan masalah dengan memanfaatkan sinar matahari untuk membangkitkan tenaga listrik secara langsung, dan masih banyak lagi contoh yang lain. kini dapat dikatakan semua orang dapat menikmatinya dimanapun dia berada. Berkat kemajuan dalam bidang percetakan, maka lebih banyak orang yang dapat membaca buku atau karangan yang bermutu.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, tentang devinisi teknologi atau pertukaran memiliki lebih dari satu devinisi. Salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material, dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai dikenal sebelum sains dan teknik. Teknologi dibuat atas dasar ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Meskipun demikian, penemuan yang sangat lama seperti roda juga disebut sebuah teknlogi.
Devinisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan (dan pengetahuan kita tentang apa yang bisa dipakai). Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat pengetahuan teknik kita meningkat.
Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian arti sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat denegan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, tekologi mengandung dua dimensi yaitu sciece dan engineering yang saling berkaitan satu sama lain. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata disekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap yang lainnya.
Definisi mengenai sains menurut Sardar (1987, 161) adalah sarana pemecahan masalah mendasar dari setiap paradaban. Tanpa sains, lanjut Sardar (1987, 161) suatu peradaban tidak dapat mempertahankan struktur-struktur politik dan solusinya atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat dan budayanya. Sebagai perwujudan eksternal suatu epistemologi sains membentuk lingkungan fisik, intelektual, dan budaya serta memajukan cara produksi ekonomis yang dipilih oleh suatu peradaban. Pendeknya sains, jelas Sardar (1987, 161) adalah sarana yang pada akhirnya mencetak suatu peradaban, dia merupakan ungkapan fisik dari pandangan dunianya. Sedangkan rekayasa, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) menyangkut hal pengetahuan obyektif (tentang ruang, materi, energi) yang diterapkan dibidang perancangan (termasuk mengenai peralatan teknisnya). Dengan kata lain, teknologi mencangkup teknik dan peralatan untuk menyelenggarakan rancangan yang didasarkan atas hasil sains.
Makna teknologi menurut Capra (2004, 106) seperti makna ‘sains’, telah mengalami perubahan sepanjang sejarah. Teknologi, berasal dari literatur Yunani, yaitu Technologia yang diperoleh dari asal kata Techne bermakna wacana seni. Ketika istilah itu pertama kali digunakan dalam bahasa inggris di abad ketujuh belas, maknanya adalah pambahasan sistematis atas ‘seni terapan’ atau pertukangan, dan berangsur-angsur artinya merujuk pada pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20, maknanya diperluas untuk mencangkup tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi juga metode dan teknik nonmaterial.Yang berarti suatu aplikasi sistematis pada teknik maupun metode. Sekarang sebagian besar devinisi teknologi lanjut Capra (2004, 107) menekankan hubungannya dengan sains. Ahli sosiologi Manuel Castells dikutip Capra (2004, 107) mendefinisikan teknologi sebagai ‘kumpulan alat’ aturan prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan ilmiah tehadap suatu perkerjaan tertentu dengan cara yang memungkinkan pengulangan. Memahami teknologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan alam (nature sciece) dan rekayasa (engineering). Ilmu pengetahuan alam adalah input bagi proses ilmu rekayasa sedangkan teknologi adalah hasil proses rekayasa.
Menurut Adolf Portman, secara biologis manusia dipandang sebagai premature, karena manusia tidak memiliki daya penyesuaian terhadap lingkungan secara alami. Pada saat manusia bani lahir, tanpa perlindungan orang tua atau lingkungannya, manusia tidak dapat bertahan hidup. Tetapi kekurangan ini diganti dengan kemampuan manusia untuk menciptakan suatu lingkungan tiruan yang bentuknya beraneka ragam. Dalam hal ini manusia dibekali teknik untuk membuat lingkungan menjadi cocok dengan dirinya, sehingga muncul kebudayaan manusia sebagai hasil abstraksi manusia terhadap lingkungan dan permasalahannya. Makin tinggi tingkat kemampuan berabstraksi, makin tinggi pula kebudayaan orang atau bangsa tersebut. Teknik secara umum diartikan sebagai alat perlengkapan dan metode membuat sesuatu yang lebih mengembangkan ketrampilan manusia. Pada dasarnya, teknologi adalah ilmu terapan, dan sebaliknya teknologi juga mendorong diciptakannya atau ditimbulkannya ilmu pengetahuan yang lebih maju.
Berikut merupakan fase-fase teknik yang menunjang dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut:
- Fase teknik destruktif
Pada fase ini, untuk memecahkan segala permasalahan dan kebutuhannya, manusia langsung mengambil dari alam, tidak ada usaha untuk mengembalikannya ke alam. Artinya manusia hanya mementingkan mandapatka materi saja dari apa yang telah diambil dari alam. Contohnya: dalam penebangan pohon dihutan yang akan digunakan untuk perabotan rumah yang berkualitas, manusia tidak menanam bibit pohon sebagai ganti telah menebang pohon.
- Fase teknik konstruktif
Masyarakat pada fase ini telah mampu melakukan penciptaan sehingga menghasilkan kebudayaan baru yang sebelumnya tidak terdapat di alam. Dengan penciptaan baru ini, sedikit demi sedikit manusia telah menciptakan lingkungan baru yang selalu bermodalkan alam sekitar sehingga merupakan “the second nature” atau “ alam kedua”. Contohnya: manusia membuat hutan buatan yang didalamnya digunakan sebagai penelitian dan untuk menciptakan obat-obatan herbal dari alam dan tumbuhan.
- Fase modern
Fase ini merupakan puncak perkembangan teknik yang telah dicapai manusia. Teknik modern ini bertitik tolak dari analisa matematis alam, sehingga manusia mampu membangun suatu peradaban baru, yaitu peradaban mesin. Ciri peradaban mesin diantaranya adalah kesatuan bahasa internasional sebagai pengantar dan diciptakannya bahasa simbol yang satu, seragam, dan internasional, yaitu bahasa “matematika”. Contonya: masyarakat yang memiliki kesibukan yang tinggi ingin melakukan suatu dengan tanpa membuang tenaga, maka diciptakanlah robot-robot yang dapat membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pekerjaan didapur, pekerjaan rumah tangga, sampai pekerjaan dikantor.
Adapun tingkatan teknologi yang dapat menggambarkan suatu masyarakat itu modern dengan memakai alat-alat yang sangat canggih atau masyarakat itu maju tetapi dengan menggunakan suatu alat yang sederhana.
A Teknologi Tinggi (Hi-tech)
Suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru. Contoh : komputer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi, dan sebagainya. Ciri-ciri teknologi tinggi ini adalah padat modal, didukung rasilitas riset dan pengembangan, biaya perawatan tinggi, ketrampilan operatornya tinggi, dan masyarakat penggunanya ilmiah. Sekarang ini banyak sekali negara-negara maju sedikit demi sedikit menerapkan Teknologi Tinggi (Hi-tech) ini, semisal di Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan lain sebagainya.
Suatu jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederhana dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan. Ciri teknologi madya adalah tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru, karena telah bersifat rutin. Penerapan teknologi madya ini bersifat setengah padat modal dan padat karya, unsur-unsur yang mendukung industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam negri dan ketrampilan pekerjanya tidak terlalu tinggi. Sebagian masyarakat Jepang menerapkan teknologi madya ini. Sebagian masyarakat Jepang membuat suatu boneka dari kayu yang sudah sanat terkenal dibelahan dunia.
C . Teknologi Tepat Guna
Pada umumnya sebagai teknologi madya dengan tingkatan yang lebih sederhana. Teknologi ini dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana, dan pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di negara-negara berkembang, karena dapat membantu perekonomian di pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling sederhana. Teknologi tepat guna ini sering disebut juga teknologi pedesaan (rural technology) atau teknologi pribumi (indigeneus technology). Contonya dalam Masyarakat Indonesia sendiri, tepatnya masyarakat Bali. Masyarakat Bali hampir seluruhnya membuat kesenian baik itu berupa lukisan, patung, maupun karya-karya dari tangan (anyaman) yang menguntungkan dan mambawa hasil yang baik dari membuat kesenian tersebut.
2.3 Dampak Positif IPA dan Teknologi Bagi Umat Manusia
Dari zaman ke zaman teknologi dan perkembangannya akan berubah sesuai dengan perkembangan zaman atau bisa disebut dengan istilah dinamis. Pengembangan teknologi dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari yang melipui kebutuhan primer, sekunder, dan beberapa kebutuhan yang tidak kalah penting lainnya. Berikut mengenai rincian tentang kebutuhan manusia yang dibantu dengan adanya perkembagan IPA dan Teknoloi sebagai berikut:
- Kebutuhan Primer, adalah kebutuhan yang mau tidak mau harus terpenuhi untuk mencukupi kebutuhan manusia agar dapat bertahan hidup (kamus Bahasa Indonesia, kebutuhan primer, 2001), yang meliputi
Sandang
Manusia sebagai mahluk susila memerlukan pakaian. Mula-mula pakaian yang dikenakan hanya untuk menutupi auratnya saja, kemudian pakaian juga berfungsi untuk melindungi diri dari sengatan panas dan udara dingin (kamus Bahasa Indonesia, sandang, 2001). Sekarang, pakaian mempunyai fungsi yang lebih luas lagi, yaitu untuk kenyamanan dengan menciptakan jenis pakaian yang sesuai dengan kebutuhan, misalnya pakaian tidur, pakaian olah raga, pakaian kerja dan sebagainya, bahkan sekarang orang beranggapan bahwa dapat menunjukan status sosial pemakainya. Kebutuhan manusia yang makin meningkat juga mendorong untuk menciptakan manusia teknologi yang dapat meningkatkan mutu dan jenis bahan pakaian. Sekarang manusia tidak hanya mengandalkan serat-serat alami untuk membuat bahan pakaian, tetapi dapat juga membuat serat-serat sintetis dari pokok-pokok kayu (benang rayon) maupun dari bahan galian seperti hasil sulingan batu bara dan minyak bumi (poliester, polipropilen, polietilen).
Pangan
Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk dapat bertahan hidup (kamus Bahasa Indonesia, pangan, 2001). Kebutuhan pangan ini terus meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya, sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Usaha untuk memenuhi kebutuhan pangan biasanya dilakukan dengan cara ekstensifikasi, yaitu dengan memperluas lahan pertanian, dan dengan intenstfikasi, yaitu dengan meningkatkan mutu melalui pemilihan bibit unggul, cara penggarapan yang lebih baik, pemeliharaan tanaman yang lebih teliti dan pengolahan pasca panen yang lebih sempurna. Dengan memanfaatkan IPA dan teknologi yang makin berkembang manusia dapat menciptakan bibit unggul dengan teknik radiasi, rekayasa genetika, dan sebagainya. Penggunaan hormon tumbuhan yang mampu memacu tumbuhnya daun, bunga ataubuah lebih lebat atau lebih cepat. Penggunaan mekanisasi pertanian juga membantu manusia dalam mengolah lahan dan memungut hasil panen dengan lebih cepat.
Papan
Dalam masa yang masih tradisional pembuatan rumah sangat tergantung pada bahan- bahan yang ada di sekitarnya. Misalnya di daerah pegunungan atap dibuat dari ijuk, di daerah pantai dari daun rumbia, di daerah yang kaya akan kayu, seperti di Kalimantan, orang membuat atap dari sirap, di Toraja memakai bambu, sedangkan di Nusa Tenggara menggunakan ilalang. Sejalan dengan makin meningkatnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal, terutama di kota-kota besar, di mana lahan untuk pembangunan rumah semakin sempit, maka manusia berusaha membuat rumah bertingkat dan menggunakan bahan-bahan bangunan yang makin ditingkatkan kualitasnya. Fungsi rumah juga tidak lagi hanya sekedar untuk bertahan diri dari cuaca yang tidak menguntungkan dan berlindung dari serangan binatang buas, tetapi sudah merupakan tempat tinggal yang memenuhi rasa kenyamanan dan keindahan (kamus Bahasa Indonesia, papan, 2010).
- Kebutuhan Sekunder, kebutuhan sekunder manusia timbul setelah kebutuhan primernya terpenuhi, terutama berupa kebutuhan akibat manusia makin memerlukan hubungan dengan manusia lain. Antara lain diperlukan industri untuk memenuhi kebutuhan manusia secara massal, transportasi yang diperlukan untuk mengangkut barang-barang kebutuhan dari satu daerah ke daerah lain atau diperlukan untuk hubungan manusia dari satu daerah ke daerah lain, kesehatan yang makin terjamin, dan lain sebagainya, yang meliputi;
Bidang Industri
Teknologi merupakan cara yang harus dilakukan manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhannya yang makin meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya, karena itu diperlukan alih teknologi (transfer of technology) dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang. Proses pengambilalihan teknologi ini memerlukan perhitungan yang matang agar teknologi yang baru dapat diterima dan digunakan oleh masyarakat waktu itu (teknologi yang adaptif), serta sifatnya melindungi teknologi yang telah ada (teknologi protektif). Secara positif industri memang memberikan kegunaan besar pada manusia. Bukan hanya mencukupi kebutuhan sehari-hari, melainkan pembangunan dan pembuatan industri dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan apapun, tetapi memiliki keahlian tertentu dalam bidangnya.
Bidang Transportasi
Penemuan roda memegang peranan penting transportasi, karena dengan roda yang bentuknya bundar dapat diperlukan gerakan yang mudah, kemudian lebih dipermudah lagi dengan digunakannya binatang penarik, sehingga beban manusia makin ringan. Transportasi tersebut tidak berhenti berkembang sampai disitu saja. Setelah ditemukannya mesin yang dapat menggerakkan roda, maka transportasi bukan hanya lebih ringan, tetapi juga lebih cepat. Manusia semakin hari semain berfikir dan terus memunculkan berbagai inovasi-inovasi, setelah membuat alat transportasi didarat, manusia juga membuat transportasi laut dan udara yang sampai sekarang ini masih dipakai dan digunakan oleh manusia untuk keperluan yang penting.
Bidang Komunikasi
Sebagai mahluk sosial manusia perlu berkomunikasi dengan sesamanya. Cara yang paling sederhana adalah dengan bertatap muka secara langsung, tetapi bila jaraknya jauh tentu diperlukan alat komunikasi. Kemajuan di bidang komunikasi ini dimulai dengan ditemukannya telegraph yang masih mempergunakan kawat oleh Samuel Morse (1832), kemudian disempurnakan oleh Guighelmo Marconi yang sudah tanpa kawat (1895). Pada tahun 1872, Alexander Abraham Bell menemukan pesawat telpon, mula-mula masih mempergunakan kawat, kemudian digantikan dengan gelombang radio. Untuk keperluan kantor, sekarang orang dapat mempergunakan telex (teleprinter exchange). Dengan ditemukannya satelit telekomunikasi kebutuhan manusia makin terpenuhi untuk mengadakan hubungan secara lebih cepat dan murah. Orang makin mudah mengadakan hubungan satu dengan yang lain.Salah satu akibat positif dengan majunya komunikasi adalah terjadi deurbanisasi, karena manusia walaupun tinggal juga di daerah pedesaan tidak lagi merasakan ketinggalan bila dibandingkan dengan yang tinggal di kota. Dapat pula dikatakan bahwa dengan majunya komunikasi dan teknologi lainnya, desa-desa menjadi kota dalam pengertian bukan geografis, tetapi teknis sosial, sehingga perbedaan antara desa dan kota makin lama makin kecil.
Kesehatan
Kebutuhan akan kesehatan makin dirasakan oleh manusia, sehingga usaha untuk memerangi penyakit yang menjadi sumber malapetaka makin giat dilakukan. Dengan biologi sebagai ilmu dapat diketahui struktur tubuh, organ-organ, dan cara bekerjanya organ untuk menunjang kehidupan manusia. Dari biologi sebagai ilmu murni ini berkembang ilmu terapan yang secara praktis berguna bagi kesejahteraan manusia. Sementara itu manusia di bumi yang jumlahnya di kota-kota besar makin banyak, mulai timbul penyakit baru yang sifatnya psikhis, antara lain kekalutan mental yang dapat berkembang menjadi frustasi. Kehidupan kota yang keras, tidak mengenal toleransi, sedangkan manusia sendiri makin rakus dan individual, maka gangguan kesehatan yang dikenal dengan stress makin berkembang dalam masyarakat (Jasin Maskoeri, Ilmu Alamiah Dasar, hal 54). Maka dibangunlah rumah-rumah sakit yang digunakan untuk memerangi penyakit yang makin lama makin membuat manusia itu frusasi. Masyarakat yang frustasi akan pergi ke psikiater dan disanalah masyarakat dapat menemukan solusi yang tepat guna memnyembuhkan penyakit psikhisnya. Itulah guna atau dampak positif dalam bidang kesehatan.
- Kebutuhan Ekonomi, Sosial, dan Budaya:
Ekonomi
Masalah kebutuhan primer, sekunder, tersier, maupun masalah sumber daya alam, sebenarnya secara tidak langsung sudah mengemukakan masalah ekonomi. Sebab sebagai Homo economicus, dalam segala tindakannya, manusia selalu memperhitungkan untung rugi atau dalam bahasa teknik disebut sebagai dampak positif dan negatif. Karena ekonomi adalah kebutuhan manusia, maka siapa yang dapat menguasai perekonomian, dialah yang memegang kekuasaan. Pada saat mata pencaharian utama manusia masih menyangkut soal tanah, kaum feodallah yang memegang kekuasaan. Sedangkan ketika industri memegang peran penting dalam ekonomi maka kaum kapitalislah yang memegang peranan utama dalam penyediaan segala kebutuhan manusia. Sekarang ini kaum kapitalis industrialis telah banyak mengembangkan usahanya hingga melampaui batas negaranya yang disebut dengan Multi National Corporation (MNC). Kadang-kadang perusahaan multinasional ini di negara-negara berkembang ikut serta menentukan politik pemerintahan. Perusahaan besar semacam itu tidak mungkin berkembang tanpa dukungan teknologi tinggi serta modal besar. Walaupun sebagian penduduk dunia masih hidup di bawah garis kemiskinan namun sebagian besar sudah dapat merasakan manfaat dipergunakannya teknologi modern, karena kebutuhan hidupnya dapat dengan mudah diperoleh dengan harga yang relatif lebih murah. Cara pembayaran pun dapat dilakukan dengan tunai atau kredit.
Contonya: masyarakat saat ini sedang tren dengan adanya penjualan online.
Sosial
Dengan berkembangnya industri dan kegiatan ekonomi, maka memungkinkan orang hidup dalam lapangan pekerjaan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari angka-angka yang menunjukkan bahwa pekerja di pabrik atau perusahaan terus meningkat, sedangkan yang bekerja di sektor pertanian makin menurun. Nilai sosial juga berubah. Pada masa lalu orang merasa bahwa menjadi pegawai negeri dinilai lebih tinggi status sosialnya dibandingkan dengan para pedagang atau pengusaha. Sekarang menjadi pengusaha atau karyawan pabrik dianggap sebagai tenaga profesional yang mempunyai nilai status yang tinggi. Makin berkembangnya teknologi menyebabkan industri yang memproduksi barang secara massal juga makin meningkat. Tetapi sering kali juga dimanfaatkan untuk kepentingan yang negatif, seperti peniruan atau pemalsuan merek dagang, dan sebagainya. Kian majunya masyarakat yang dibarengi dengan peningkatan jumlah penduduk, menyebabkan manusia sering kehilangan nilai etisnya, dan mudah melakukan tindakan yang tercela dan melanggar hukum. (Lauer, Robert H, Perspektif tentang Perubahan Sosial, hal 98).
Budaya
Budaya dapat berwujud tiga hal, yaitu ide atau gagasan, tingkah laku atau tindakan, dan benda atau barang yang dihasilkan oleh manusia (Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, hal 21). Jadi budaya mempunyai pengertian yang luas. Seperti telah diuraikan di atas teknologi dan industri mempunyai dampak positif dan negatif. Karena itu hendaknya teknologi secara efektif mampu memerangi kemiskinan, keterbelakangan, dan menjamin kemajuan bagi bangsa manusia. Manusia juga perlu sadar bahwa orang menciptakan sesuatu bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk kesejahteraan. Contohnya: masyarakat diberi listrik dan digunakan untuk keperluan penerangan.
2.4 Dampak Negatif Dari Perkembangan IPA dan Teknologi Bagi Manusia
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju pada sekarang ini, pasti akan dijumpai mengenai dampak positif yang ditimbulkanya. Dampak positif itu akan muncul jika dalam penggunaannya dengan cara yang baik, pasti akan sangat bermanfaat bagi manusia itu sendiri. Namun begitu juga sebaliknya jika perkembangan IPA dan teknologi tidak atau kurang tepat bagi kondisi masyarakatnya atau tidak dapat menambahkan lapangan pekerjaan, tetapi justru sebaliknya, dapat mempersempit lapangan pekerjaan. Hal ini karena efisiensi dan efektifitas dalam teknologi baru. hal itu terlihat dari semakin banyaknya pekerjaan-pekerjaan yang semula dikerjakan manusia sekarang dapat dikerjakan oleh tenaga-tenaga mesin. Akibat-akibat sistem teknologi pada kehidupan manusia makin meluas. Perkembangan teknologi yang pesat membuat masyarakat dapat menikmati segalanya dengan cepat dan mudah. Karena teknologi telah mempermudah kehidupan kita. Kita pun kehilangan kepekaan untuk mencoba-coba yang hal tersebut sangat penting dalam proses pembentukan jiwa. Pengaruh tersebut sangat besar sehingga tanpa sadar kita telah berkompromi dengannya. Kesadaran kita pun ikut menjadi kesadaran teknokratis. Ancaman paling besar yang dibawa teknologi dalam hal ini adalah matinya imajinasi manusia. Dengan matinya imajinasi manusia, maka manusia itu sendiri secara tidak langsung juga membunuh manusia lain dalam artian manusia yang kehilangan imajinasi tersebut akan menghilangkan pekerjaan bagi manusia yang memiliki keahlian yang produktif dalam bidangnya. Selain dampak negatif yang ditinjau dari pembangunan, lain hal nya dengan dampak negatif yang ditimbuklkan dengan adanya transportasi. Semakin tahun kendaraan yang berada di Bumi semakin berrtambah. Kendaraan memerlukan bahan bakar yang dapat digunakan untuk menjalankan transportasi tersebut agar dapat berfungsi sebagai mestinya. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan yang menggunakan bahaan bakar carbon akan menyebabkan terjadinya penignkatan kadar karbon monoksida (CO). Gas ini dapat berbahaya jika dihirup secara langsung oleh manusia. CO dapat menurunkan sel darah merah mengikat oksigen menyebabkan jaringan kekurangan oksigen yang disebut ‘hipoksia’, dan masih banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan dengan adanya perkembangan IPA dan teknologi. Adanya dampak negatif dikarenakan manusia menggunakan teknologi dan IPA tersebut tidak sesuai dengan apa yang harus dijalankan sesuai dengan aturan.
Dalam konteks kehidupan masyarakat, paradigma dapat berarti kesatuan persepsi, dan praksis yang dimiliki bersama oleh suatu komunitas yang membentuk pandangan terhadap realitas dan menjadi dasar bagi warga komunitas bersangkutan untuk mengatur dirinya sendiri. Keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan kebudayaan material dalam masyarakat senantiasa mengalami perkembangan seiring dengan tingkat kemajuan arus informasi dan komunikasi yang pada akhirnya memberikan dampak positif dan negatif terhadap perubahan sosial budaya dan masyarakat. Teknologi adalah keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya dengan proses pengumpulan bahan-bahan mentah dari lingkungannya dan memproses bahan-bahan tersebut menjadi peralatan dan perlengkapan hidup. Peralatan dan perlengkapan hidup ini dapat berupa peralatan kerja, peralatan untuk menyimpan makanan, pakaian, arsitektur perumahan, alat transportasi, dan benda-benda material lainnya. Adapun kebudayaan material adalah semua benda dan alat kerja yang dihasilkan oleh teknologi. Kebudayaan material dapat dikatakan sebagai wujud dari kebudayaan yang bersifat abstrak, yang memberi pengertian dan nilai kepada benda-benda material sebagai hasil usaha dan kerja manusia yang dilakukan secara sadar dan bertujuan. Teknologi merupakan unsur budaya yang sangat penting sebab perubahan teknologi akan memengaruhi unsur kebudayaan lain. Misalnya, perubahan teknologi berburu menjadi teknologi pertanian. Masyarakat tradisional yang masih menerapkan cara hidup berburu biasanya memiliki anggota yang relatif sedikit, hidup berpindah-pindah serta cenderung menggunakan teknologi yang sederhana dan mudah dibawa serta. Akan tetapi, dengan ditemukannya teknik pertanian, masyarakat tersebut akan tinggal secara menetap, jumlah penduduknya bertambah, dan mulai menggunakan peralatan dan teknologi yang beragam. Di sisi lain, di sela menunggu hasil pertanian panen, mereka mengembangkan kerajinan tangan dan kesenian.
Suatu masyarakat tidak mencapai perkembangannya dengan begitu saja. perkembangan, baik fisik maupun rohaniah, dalam suatu masyarakat selalu melalui tahap-tahap yang evolutif data berkesinambungan. Proses perkembangan ini dinamakan evolusi kebudayaan. Lewis Henry Morgan (dalam Harsojo, 1999) membagi tahapan perkembangan kebudayaan manusia sebagai berikut:
- Zaman liar bawah (lower savagery), yaitu perkembangan teknologi sejak manusia ada di permukaan bumi sampai mengenal bahasa.
- Zaman liar tengah (middle savagery), yang ditandai dengan adanya kemampuan untuk membuat api, busur, dan panah.
- Zaman liar atas (upper savagery), yaitu zaman ketika manusia mampu membuat teknologi busur dan panah sampai mampu membuat tembikar
- Zaman barbar bawah (lower barbarian), dimulai ketika manusia mampu membuat teknologi tembikar sampai munculnya budidaya tumbuhan dan pemeliharaan ternak.
- Zaman barbar tengah (middle barbarian), dimulai ketika manusia mengenal budidaya pertanian dan peternakan sampai mampu bertani secara menetap serta mulai mengenal sistem irigasi.
- Zaman barbar atas (upper barbarian), dimulai dari adanya teknologi irigasi hingga munculnya teknologi pengolahan besi dan budaya tulisan.
- Zaman peradaban (civilization), merupakan zaman yang ditandai dengan adanya penggunaan bahasa, tulisan, elektronk percetakan, dan industri seperti sekarang.
BAB III
PENUTUP
Demikian makalah mengenai Dampak Perkembangan IPA dan Teknologi bagi Kehidupan Manusia, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:
- IPA dan Teknologi yang berkembang begitu pesatnya saat ini menimbulkan manfaat yang sangat besar bagi manusia dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari.
- Selain manfaat yang yang diperoleh oleh manusia sendiri karena adanya perkembangan dalam bidang IPA dan teknologi, manusia juga mendapatkan dampak yang negatif dari perkembangan tersebut.
- Perkembangan IPA dan Teknologi terus-menerus mengalami kemajuan yang dinamis mengikuti jaman.
- Perkembangan IPA dan Teknologi bukan hanya berdampak terhadap unsur yang berhubungan dengan alam, melainkan juga dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan lain sebagainya.
- IPA dan Teknologi itu akan sangat berguna jika dimanfaatkan pada tempatnnya, dan jika disalahgunakan akan menimbulkan suatu hal yang berbahaya bagi manusia itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah dan Rahman Eny. (1992). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Jasin Maskoeri. (1992). Ilmu Alamiah Dasar. Cetakan ke-11, Jakarta: Rajawali
Press.
Nizamuddin H. (1994). Ilmu Alamiah Dasar. Cetakan Ke 2, Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Zen, MT. 1981. Sains, Teknologi, dan Hari Depan Manusia. PT Gramedia:
Jakarta..
Lauer, Robert H. (1993). Perspektif tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Rineka
Cipta.
Koentjaraningrat. (1993). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru
Post a Comment